Minggu, 03 November 2013

Bisnis Rokok Kretek Djarum Triliunan

Biografi Pengusaha Robert Budi Hartono



Robert Budi Hartono ternyata kelahiran Kudus, Semarang, tanggal 18 April 1941, Robert Budi Hartono atau yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, merupakan anak kedua pendiri perusahaan Djarum Oie Wie Gwan. Perusahaan yang sebelumnya bernama Djarum Gramophon, sebuah usaha kecil dibeli oleh ayahnya di 1951. Selain bisnis Djarum, bersama kakaknya, Michael Bambang Hartono, tercatat memiliki saham lima puluh persen di Bank BCA.

Selain itu, mereka juga memiliki 65.000 hektar perkebunan sawit di Kalimantan. Ia dan kakaknya, Michael Hartono telah memulai semuanya di bisnis keluarga. Robert di usia 20 tahun menerima warisan sang ayah. Kedua bersaudara bahu membahu membangun kerajaan bisnis hingga sekarang. Mereka mendapatkan warisan walau tidak sempurna berjalanan. Bisnis mengalami cobaan di awal, keduanya menerima bisnis tersebut ketika pabriknya mengalami kebakaran.

Ayahnya menginggal di tahun 1960- an, tak lama setelah kebakaran di pabrik Djarum. Kala itu, Robert harus menghadapai prasangka masyarakat atas orang keterunan Tionghoa. Ia dan kakaknya akhirnya tak ragu untuk melepaskan pendidikannya di Universitas Diponegoro. Mereka memutuskan menghadapi segala hal prasangka bermodal bisnis keluarga. Dengan semangat pantang menyerah, kedua bersaudara memilih fokus mengembangkan bisnis rokoknya.

Mereka bahkan mendatangkan para teknisi asing demi memberi pelatihan pekerja di Djarum. Hasilnya, keduanya menyelamatkan bisnis keluarga tersebut. Mereka menjadikan Djarum fokus tidak hanya membuat tapi meriset pasar. Djarum mulai melirik pangsa pasar dunia terutama di kawasan Amerika. Tercatat Djarum menghasilkan 48 milyar per- tahun atau 20% rokok di pasaran. Pertumbuhan seperti ini membuat perusahaan mudah melakukan ekspansi bisnis lain.

Pabriknya mulai mengadaptasi mesin rokok putih memproduksi rokok kretek. Djarum juga mengadopsi pembukuan modern, lalu memperbaiki manajeman. Sejak 1972, mereka bahkan mengembangkan merek merek khusus dijual ke luar negeri. Hasilnya mereka mulai memasarkan andalan merek Djarum Super diluncurkan di 1984. Enam tahun dilalui, Djarum telah menguasai 31% pasar rokok nasional atau menjadi perusahaan rokok kretek nomor 1 di Indonesia.

Keberhasilan tersebut tampaknya tidak membuat kemitraan mereka terpecah. Keduanya semakin solit dalam berbisnis dan berinvestasi. Tercatat jika ada nama Robert Budi Hartono maka disana akan ada biogafi sang kakak, Michael Bambang Hartono.

Ekspansi bisnis


Grup Djarum dikenal menguasai bisnis di bidang lain seperti perbankan dan juga media. Melalui kepemilikan saham mayoritas, Grup Djarum menguasai BCA, tepatnya di tahun 2008, Grup Djarum telah menguasai 51 persen yang berarti saham mayoritas. PT. Bank Central Asia menurut Bank Indonesia memiliki aset sebesar 1,3 triliyun.. Dia dan sang adik melalui Farindo Holding Ltd. yang dibeli melalui Alaerkan, membeli saham BCA senilai 51% tersebut.

Keduanya memiliki saham atas Farindo 92, 18 % salain perusahaan asing Amerika, Farallon dengan nilai saham sekarang 7, 82 %. Sebelumnya, Alaerkan hanya pemilik 9, 36% sedangkan Farallon pemilik saham mayoritas 90, 64%. Berubahnya komposisi saham, ini membuat sacara langsung Alaerka lah pemilik saham mayortias Farindo manjadi penguasa BCA.

Farindo sendiri merupakan perusahaan investasi berpusat di Mauritius. Selain BCA, Grup Djarum juga aktif melakukan bisnis lain tapi serupa. Perusahaan memiliki dua buah bank tepatnya yakni Bank Haga dan Bank Hagakita. Di 13 Juli 2006, keduanya resmi dijual ke Rabbobank Group yang berpusat di Belanda. Bank Haga dan Hagakita memiliki total aset 3, 97 triliun per- 31 Desember 2005. Keduanya memiliki 78 kantor cabang terbagi di Jawa Tengah, Bali Sumatra, dan total karyawan 1.537.

Grup Djarum memilih fokus di BCA melalui modal kapitalis Rp.61,665 triliun.

Lainnya, Grup Djarum masuk ke bisnis properti melalui Grand Indonesia sedangkan elektronik melalui merek terkenalnya Polytron. Grand Indonesia merupakan kawasan bisnis mewah tepat di jantung ibu kota, kawasan Hotel Indonesia, Djakarta. Djarum menggabungkan fungsi pusat belanja, perkantoran, apartment, dan hotel sekaligus. Untuk kawasan belanja dikutip website Grand Indonesia, mereka menawarkan pusat belanja 250 ribu per segi delapan lantai.

Baca juga: Bisnis Pembuatan Website makassar

Sedangkan Hotel, Djarum memilih mendesain ulang Hotel Indonesia yang sudah ada sejak 1960. Hotel yang dulunya bernama Hotel Indonesia Kempinski oleh Kempinski Group, memiliki 280 kamar yang berstandar Internasional. Hotel yang dikenal setara  The Raffles Singapura dan The Oriental Bangkok. Yang tak kalah penting, menara BCA yang sejajar pusat belanja Grand Indonesia. Salah satu menara tertinggi di Jakarta dengan total lantai 11 ditambah ruang fitnes.

Sektor lainnya, Group Djarum memilih dunia Internet dengan memulai bisnis online. Malalui Global Digital Prima Venture, Rebert dan kakakanya melalui Kaskus mencoba menjajaki kerja sama. Ada sedikit kontrofersi, apakah Kaskus dibeli Djarum, tetapi Ken Dean Lawadinata salaku CEO menolak sebutan akuisisi. Di pihak lain, founder Kaskus, Andrew Darwis mengaku hanya berbagi pertnership dengan keuntungan share knowledge dan funding. 

Robert Budi Hartono sangat menyukai olah raga terutama bulu tangkis. Ia memulai dari sekedar hobi hingga perkumpulan bulutangkis (PB) Djarum terbentuk 1969. Di lapangan melinting kretek, Robert menemukan talenta dari seorang Liem Swie King. Dia benar- benar mampu melihat sesuatu dari anak tersebut hingga dikenal sebagai "King Smash".

Minggu, 27 Oktober 2013

Merantau ke Singapura Mendirikan 14 Perusahaan

Profil Pengusaha Julie Shie


Sukses Julie Shie, seorang pengusaha wanita Indonesia, adalah mampu membangun puluhan perusahaan di Singapura. Dia orang Indonesia asli loh. Sekarang sudah memasuki umur 30 tahun tapi jejak suksesnya lebih jauh. Dia telah mampu menghasilkan uang milyaran dollar melalui berbagai usaha. Tepatnya, dia memiliki 14 perusahaan yang berkantor di Singapura dan Indonesia.

Soal bisnisnya, salah satu perusahaanya melayanin jual beli dua negara; Indonesia dan China. Dia melalui perusahaan Worldwide Shipping Logistic Service Pte Ltd, menjembatani jual beli karet sejak 2006.

Memulai usaha tidak perlu menuggu pengalaman atau modal harus segudang. Dia telah membuktkan itu melalui dirinya sendiri. Di lahirkan dari keluarga pekerja keras, perempuan kelahiran Aceh ini, sukses menjadi pengusaha multi- nasional. Ia berhasil bahkan sebelum menginjak kepala empat, yang sering disebut usia mapan berbisnis.

Dia lahir di keluarga yang kekurangan, dididik untuk menghargai uang miliknya. Di sebuah kota kecil di kawasan Aceh, ayahnya adalah juragan angkot serta memiliki laundry. Julie mengaku sering tidak diberi uang saku karena semuanya butuh pengorbanan. Ia harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

"Untuk beli permen Rp.50 aja, saya lebih dulu ditanya macam- macam," kenangnya.

Alhasil hidupnya penuh kemandirian, yakni dimulai dari ia ikut membantu ayahnya berbisnis laundry. Ia ikut menjalankan bisnis laundry di sekitaran rumah saja. Setiap hari, ia di usia enam tahun bekerja memilah dan menandai baju pelanggan ayahnya. Julie Shie yang bernama asli Yulianty sering ikut ibunya berpindah- pindah menemani berbisnis. Dia pun menjadi sosok mudah akrab dan pandai berkomunikasi bahkan saat bertemu orang baru.

Ia menjadi sosok supel dikalangan temannya, tetapi tetap bisa menjaga diri baik. Selain itu Julie menjadi satu sosok yang tak lepas dari segala usaha.

Hobi bisnis


Keasyikan membantu bisnis kedua orang tuanya membuat nilainya sempat jeblok. Karena jadi pengusaha membuat nilainya turun. Di semester pertama masuk sekolah, ia bahkan belum bisa membaca seperti teman- temannya. Ia begitu malunya ketika raport miliknya dikembalikan dan bertekat untuk berubah. Sejak masa itu, ia jadi pekerja keras, hingga mampu mendapatkan ranking satu sejak kelas dua SD hingga SMP. Tapi jangan salah, dia masih asik dengan kegemarannya berbisnis.

Di usia delapan tahun, Julie berbisnis permen dan makanan ringan di sekolah. Modalnya hanya uang saku ia sisihkan sedikit demi sedikit. Ia membali barang di toko grosir milik tantenya kemudian menjualnya kembali. Usia 14 tahun, ia bekerja paruh waktu di toko unggas dan elektronik. Masa SMA, Julie memilih memberikan les privat mendapatkan Rp.80.000- Rp.120.000 per- hari. "Kalau dikumpulkan, gaji saya bisa setara pekerja kantoran," ucapnya bangga.

Julie berhasil menggabungkan dalam bisnis dan pendidikan. Dia berhasil menggabungkan antara bekerja, belajar serta bersenang- senang. Ia bahkan masih sempat merencanakan masa depannya ketika anak- anak lain tidak. Selepas SMA, Julie fokus dengan karir bukan bisnis, mencoba mencari pengalaman mungkin. Ia memilih bekerja sebagai pegawai perusahaan asing. Pekerjaan tersebut buatnya karena menghabiskan waktu dengan lembur hingga jam 5.

Lantaran perusahaan menghadapi pasar dollar yang aktif di jam 12 malam, Julie selalu lembur setiap harinya dan pulang pagi. Tak tahan, ia akhirnya keluar setelah tiga bulan kemudian bekerja di PT. Toba Internesa, perusahaan jasa forwarding. Ia dipercaya memegang cabang di Pekanbaru dan Padang karena prestasinya. Ada masalah internal membuat Julie akhirnya mengundurkan diri ketika berusia 19 tahun. Ia kemudian latah mendirikan perusahaan forwarding sendiri, yakni PT. Samudra Indah Berkatindo.

Perusahaan tersebut menjadi titik balik ekpansi bisnisnya. PT. Samudra Indah Berkatindo berhasil menjadi satu jalan terbaik untuk ekspansi ke berbagai negara tetangga. Julie memilih Singapura sebagai penghubung lahirlah Wordwide Shipping Logistic. Seterusnya, bisnis tersebut berkembang dari penghubung China hingga Thailand. Ia mendirikan perusahaan baru Andaman Worldwide Shipping Co Ltd. Modal awalnya cuma 30 juta, itupun ia pinjam dari ayahnya dan seorang teman.

Selain perusahaan di atas, Julie bergerak dibidang properti di Indonesia, Singapura, dan Thailand. Di tahun 2013, dia setidaknya memiliki 14 perusahaan dengan mobilitas tinggi Singapura- Indonesia. Julie masih bisa mengontrol semuanya secara baik. Di 2006, Worldwide Shipping Logistic menjembatani perdagangan karet di Indonesia oleh China. Ia kemudian membangun lagi perusahaan, Omega Shipping Pte Ltd, yang mengurusi perdagangan komoditas Sino dari Asia ke China.

Setahun kemudian, Julie tetap fokus jasa forwarding malalui Andaman Worldwide Shipping Co Ltd di Thailand. Di tahun 2010, penyuka masakan Indonesia ini mendirikan Worldwide Property Investment Ltd di Singapura, Indonesia, dan Thailand yang menjadi pemasar proyek properti di beberapa negara. Tahun ini, ia bakal membuka kantor di Shanghai, Jepang, dan Korea. Ibu Jiratchaya Angel Parnitehkul, 18 bulan, memang dikenal memiliki aktivitas padat yakni mengurusi 14 perusahaan yang tersebar di tiga negara.

"Saya pernah ada di tiga negara dalam satu hari, atau menghadiri 10 meeting dalam sehari," katanya. Tapi, ia memberi catatan, meeting tidak berada di Indonesia yang jalanan macet. Meski sering tak ada di kantor, Julie tetap bisa memantau bisnisnya.

"Semua sudah ada sistem. Saya tinggal kontrol pakai ponsel pintar," katanya.

Kini ia fokus menggarap proyek BUMN asal China, fokusnya di sektor pertambangan.Apa rahasianya? itu hanya soal komitmen, ketekunan, dan keinginan dari setiap usahanya. Julie sakarang mengerjakan proyek besar untuk perusahaan mining di China. Dia juga menjadi distributor untuk water heater di Singapura untuk Indonesia.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Sandiaga Uno Bisnis Investasi Kerja Keras

Biografi Pengusaha Sandiaga Uno


Pengusaha kelahiran Rumbai Pekanbaru, 28 Juni 1969, Sandiaga Salahudin Uno menjadi fenomena tersendiri karena sukses di umur relatif muda. Dia berhasil dengan PT. Saratoga Investama Sedaya dibidang keuangan dan investasi perusahan lain. Ini bukan tanpa resiko jelasnya, dia memperhitungkan semuanya terhitung untuk setiap perusahaan dibelinya.

Perusahaan- perusahaan ditangan dinginnya  tersebut malah berakhir gemilang. Beberapa perusahaan lantas dijualnya kembali dengan harga lebih tentunya. Kita sebut saja beberapa PT. Dipasena Citra Darmaja, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), dan PT. Astra Microtronics.

Sosoknya murah senyum membuatnya menyenangkan meski kita belum bertatatp mukan. Tak salah lagi senyumnya itu memang berarti sesuatu, apa arti senyumnya? Pria yang berdarah asli Gorontalo, lulusan universitas, Wichita State University yang berada di Kansas, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude, senyumnya diartikan pula penuh kepercayaan diri.

Sejak awal karirnya cemerlang bukan cuma faktor keberuntungan. Sandi merasa bahwa bisnis jadi pilihan terakhir ketika perusahaan tempatnya bekerja bankrut. Meski karirnya tercatat bagus saat itu. Dia cukup merasakan rasanya sakit menjadi pengangguran berusaha lebih keras dari sebelumnya. Tepat 1990, ia bekerja di Bank Summa, bank yang dimiliki oleh pengusaha terkenal, William Soeryadjaja. Sosoknya yang mudah bergaul membuatnya mudah mendapat kawan.

Akhirnya Bank Summa di tutup karena perang Timur Tengah, menjadikannya resmi seorang pengangguran. Hingg tahun 1993 Sandi lantas bergabung Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus manajer investasi di MP Holding Limited Group di tahun 1994. Selanjutnya, pada tahun 1995, ia hijrah ke NTI Resources Ltd Kanada. Sandi mendapat kepercayaan menduduki posisi Excecutive Vice President NTI Resources Ltd dengan penghasilan 8000 dollar AS per bulan.

Bisnis jasa keuangan


Pengusaha terkenal itu menjadi sosok yang begitu berarti baginya; sebagai mentor bisnis seorang Sandiaga S Uno. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di George Washington University Amerika Serikat dari William Soeryadjaja. Ia pun lulus dengan indeks prestasi kumulatif 4,00. Dekat dengan William Soeryadjaja membuanya dekat dengan putranya, Edwin Soeryadjaja.

Di 1998, Sandi bersama teman SMA -nya, Rosan Roeslani, kemudian mendirikan PT. Recapital Advisor. Kedekatannya dengan Edwin Soeryadjaja, membuatnya mudah mengembangkan bisnis. Ia kemudian bersama Edwin membangun PT. Saratoga Advisor, perusahaan jasa keuangan. "Saya berangkat dari nol, kembali dari luar negeri, saya masih numpang orang tua. Biasanya dapat gaji bulanan, sekarang bepikir bagaimana survive," tuturnya.

Bukan bisnis yang menjanjikan ketika mereka menawarkan sebuah jasa. PT. Saratoga Advisor hanya dikenal sebagai pemain baru. Perusahaan- perusahaan besar menyebut mereka sebagai anak kemarin sore. Tetap berjuang, Sandi menawarkan portfolio nya, mencoba meyakinkan pengusaha itu. "Saya pernah di PHK di saat krisis, bahkan ditolak oleh 25 perusahaan untuk bekerja dan bahkan hasilnya nihil tidak mendapat apapun."

Setelah enam bulan menjalankan jasa konsultasi miliknya. PT. Saratoga Advisor mulai dipercaya perusahaan, mereka meminta ia dan Edwin membantu masalah keuangan dan restrukturisasi. Mekanisme perusahaan Saratoga adalahan menghimpun modal investor kemudian mengakuisisi perusahaan. Perusahaan- perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Setelah sehat, Saratoga menjual kembali dengan harga lebih bagus.

Perusahaan tersebut memiliki saham besar di PT. Adaro Energy Tbk, sebuah perusahaan yang memiliki usaha batu bara dengan cadangan 928 atau kedua terbesar di Indonesia. Lain di Bisnis dan keluarga, Sandi mengaku sangat sayang kelurga dan terkadang merasa berdosa. Dia menyeut hidupnya yang padat dengan jadwal di luar keluarga. Selain bisnis, Sandiaga Uno juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan pernah meduduki posisi ketua.

Tatapi dari semua itu, Sandi mengaku menyempatkan waktu selama sabtu dan minggu hanya untuk keluarga.

 "Sebenarnya saya malas untuk pergi ke Mal. Tetapi, ya sedikit menyenangkan anak lah," ujar ayah dari dua putri,  Anneesha Atheera dan Amyra Atheefa. "Jujur saya ingin selalu di antara mereka. Saya ingin memberikan yang terbaik," Sandi menambahi dengan serius.

Indorama Corporation Kisah Perantau

Profil Pengusaha Sri Prakash Lohia



Prakash lahir di Kolkata, India, 11 Agustus 1956, datang ke Indonesia pada tahun 1973, sebagai pengusaha tekstil bersama ayahnya Mohan Lal Lahia, yang kemudian mendirikan perusahaan Indorama Synthetics. Prakash bersama saudaranya Anil Prakash Lohia mengembangkan polyester fiber melalui Indorama sebagai basis bisnisnya. Namun, dia bukan lah satu- satunya pebisnis India sukses, ada sederet nama beken lainnya. Dan, mereka masuk jajaran terkaya, baru lah ketika di Indonesia dirinya sesukses sekarang.

Tak disangka, dia adalah kakak ipar dari Lakshmi Mittal yang dikenal sebagai raja baja dunia. Prakash merupakan nama baru di dunia, dikenal memiliki kekayaan $2,65 juta, menjadikanya pengusaha terkaya Indonesia baru versi Forbes. 

Indorama merupakan cikal bakal semuanya, didirikan oleh sang ayah. Prakash tengah mencoba berbisnis bahan baku dimana instingnya benar betul. Ia mendirikan perusahaan polyester terbesar di dunia, menjadikan Indonesia sebagai basisnya. Bermula pabrik benang di 1976, perusahaan Indorama mencari bisnis lain sebagai bentuk ekspansi. Perusahaan mulai membuat polyester fiber, polyester bottle- grade (PET), hingga damar di 1995. 

Perusahaan yang induknya kini berada di Singapura, Indorama Corporation, menghasilkan berbagai produk. Indorama menghasilkan polypropylene, polyethylene, PET resin, poliested sampai sarung tangan medis. Saat ini pabrik dari perusahaan Indorama dapat dengan mudah ditemui di berbagai kota terutama di Jakarta. Bekerja sebagai induk, Indorama membawahi perusahaan lain dalam naungan satu group. Perusahaan PT. Indorama Synthetic, perusahaan pengolah petrokimia.

Lalu Indorama IPLIK, Indorama Shebin, dan ISIN Lanka, ketiganya menghasilkan benang pital. Perusahaan pembuat sarung tangan medis dibawahi oleh Medisa Technologies. Sejak 1995, Prakash melalui Indorama juga mulai melirik pasar real estate dibawah naungan Indorama Real Estate. Perusahaan real estate ini cukup berhasil mendapatkan beberapa penghargaan.

Tahun 2006 -an, Prakash berintegrasi dengan olefin plan di Afrika, mendirikan pabrik petrokimia terbasar di Afrika Barat dan terbesar kedua di Afrika.

Tahun 2009, Lohia bersaudara berhasil mengembangkan Indorama Synthetics menjadi perusahaan synthetic terbesar di dunia. Indorama Ventures dibentuk dengan penggabungan aset mereka. Di tahun yang sama, Indorama Ventures memutuskan melakukan go public melalui Bangkok Stock Exchange. Pada 2008, Indorama Corp membangun investasi ke negara lain, melalui Indorama Venture PCL, menjadi perusahaan polyester terbesar di dunia.

Prakash dan istrinya, Seema, memiliki dua anak Amit dan Shruti. Anak laki- lakinya, Amit berhasil menjadi magna cum laude dari University of Pennsylvania’s Wharton School of Business. Dia menjadi Menejer Direktur untuk Indorama Corporation and direktur perusahaan lainnya. Putrinya, Shruti Hora, lulus dari Babson Collage dan sekarang tinggal di Singapura.

Rabu, 23 Oktober 2013

Pendidikan Anak Usia Dini Menguntungkan

Profil Pengusaha Sukses Senita Jaya



Berawal susahnya mencari sekolah si kecil. Senita Jaya merasakan betul susahnya masuk TK. Alasannya mudah, anak Senita terlalu kecil untuk memulai TK. Tidak mau terus kecewa, ia memilih memulai sekolahnya sendiri. Senita membuka bisnis pendidikan pertamanya berorientasi pendidikan usia dini (PAUD). Bermodal tekat serta inspirasi yang kuat, ia pun bergegas membangunnya. Hampir putus asa, Senita terus mencari- cari pendidikan anak kecilnya.

Ia berjalan kesana kemari hingga jalan itu muncul. Dari sebuah brosur di pintung angkot yang ditumpanginya, dia berjalan menuju sebuah taman kanak- kanak. Taman kanak yang bernama TK Islami berada di kawasan Samarinda Utara, ketika ia mendatangi tempat tersebut; hanya sebuah taman yang disulap menjadi sekolah. TK Islami tersebut hanya lah dibangun di pekarangan rumah sebagai bisnis sampingan.

Dan, yang lebih mengejutkan bahwa sekolah tersebut berdiri diatas rumah milik warga. Pemilik TK tersebut ternyata bukanlah pemilik tanah, atau statusnya menyewa. Setelah lelah berjalan, mencari sekolah TK Islami, ia justru menemukan hal yang mengejutkan. Maski fasilitasnya kurang, sekolah tersebut menyampaikan aneka program baik dan Sanita bisa menerima anaknya di sana. Ada satu kali kilatan Senita sadar ternyata pendidikan tak perlu mewah.

Ternyata, dia menemukan pendidikan, bisa juga ya menjadi usaha menjanjikan. Inilah awal mula segalanya, bisnis sampingan kemudian berubah besar. Dia memulai bisnis sendiri; itung- itung membantu orang tua dan anaknya yang masih kecil. Sejak 2005, dia mulai mecicil modal usaha untuk membangun taman bermain. Dia selalu menyisikan uang yang diberikan suaminya sebagai belanja. Lambat laun sebuah sekolah mulai tercipta dengan biayanya sendiri walau baru kursi, meja, dan mainan anak- anak.

Ibunya, Sukeri dan Ayahnya, Syarif Suffendi, seorang dosen fakultas kehutanan Univerisitas Unmul, melihat sinis bisnis anaknya tidak akan berhasil. Mereka prihatin hanya 24 orang anak yang mendaftar di awal pembukaan. Meskipun begitu dia tetap meneruskan bermodal halaman depan rumah orang tuanya.

"Tak selalu diterima, brosur saya seringa ditolak mentah- mentah. Walau begitu saya tetap semangat," ingatnya di awal bisnis.

Meski sedikit, dia mengatakan itu bukanlah masalah baginya. Bagi Sanita yang terpenting anak- anaknya bisa gembira meski belajar seadanya. Lambat laun, persepsi positif tumbuh sejalan jumlah murid, Senita mencapai 185 murid serta menambah saran prasarana. Dia mengakui untuk semuanya butuh uang dan kerja keras. Dia mengaku awalnya biaya masuk belajar hanya sebesar Rp.600- 800 ribu bagi murid Play Group ataupun TK cuma SPP Rp.75.000.

Saat ini, Sanita menerapkan biaya yang lebih tinggi dengan uang masuk TK Rp.2,4 juta, dan PG sebesar Rp.2,2 juta. Sedangkan SPP, TK dikenakan biaya Rp.200 ribu dan PG sebesar $175 ribu. Apa tidak terlalu mahal? Tentu tidak, ia berkata harus benar- benar memilih guru yang tepat serta program yang mumpuni. Dia dibantu oleh 23 guru yang sebelumnya hanya sendiri mengembangkan bisnisnya akhirnya ke level lebih tinggi. Bagaimana dengan tempat?

Ia berekspansi tidak hanya dari depan rumah kedua orang tuanya. Bisnisnya, PG dan TK Silmi, kini berdiri di tanah pemberian orang tua sang suami. Ia juga resmi membuka cabang PG dan TK nya di JL. KH. Wahid Hasyim. Ibu dari bu dari Nabila, Nasywa, dan Nayla ini mengatakan, omzet dari usahanya ini bisa mencapai puluhan juta per- bulan. Sebelum jagung manis, Senita mengaku ada usaha lain tetapi gagal. Dia pernah menjual obat herbal hingga kerudung.

Sejak kuliah di Fakultas Pertanian Unmul memang dirinya hobi membuat pakain islami. Dia pun mengaku semuaya terjadi tiba- tiba kerena di memang menginginkan sekolah bagi anaknya. Senita Jaya mengaku bisnis sekolahnya mengantongi omset puluhan juta perbulan.

Selasa, 22 Oktober 2013

Bimbingan Belajar SSC Melaju Dengan Mutu

Profil Pengusaha Sony Sugema 

  

Maraknya bisnis pendidikan memberikan harapan baru bagi masyarakat. Mereka membutuhkan pendidikan alternatif ketika kesemrawutan pendidikan formal. Banyak bisnis pendidikan menawakan konsep waralaba mencoba berkembang lebih cepat. Tidak semua berhasil, beberapa malah layu sebelum berkembang. Tapi ini tidak mematahkan semangat pebisnis daerah. Salah satu contoh pengusaha sukses itu, ya, Sony Sugema, adalah pria lulusan SMA Negeri 3 Bandung.

Dia memulai bisnis pendidikan lebih awal. Semenjak ditinggal sang ayah ketika di bangku sekolah itu, ia mulai berpikir bagaimana menjadi mandiri. Ia mulai menjalankan bisnis les privat, dimulai teman- temannya sendiri. Biaya lesnya hanya Rp.5000 per- bulan tapi disinilah titik balik ide bisnisnya Pengalaman mengajar membuatnya semangat membangun sebuah lembaga pendidikan sendiri. Bermodal 1,5 juta, Sony mencoba membangun idenya yang kemudian bernama Sony Sugema Collage (SSC).

Ia menggunakan semua modal untuk membayar pegawai dan menyewa sebuah ruangan belajar. Awalnya, lembaga pendidikan miliknya hanya fokus persiapan menghadapi ujian masuk universitas. Bermodal metode fastest solution dan learning is fun, SCC berupaya membantu calon mahasiswa baru.

Minat Sony akan pendidikan tumbuh dari SMA hingga kuliah di jurusan teknik mesin ITB. Ia memutuskan mengajar sebelum mendirikan SCC; ia mengajar matematika di salah satu SMA Swasta. Berlanjut, dia mengajar di lembaga pendidikan hingga membangun sendiri. Dia percaya melalui metode SCC, mampu membantu siswa yang sering menganggap matematika atau fisika sebagai momok. Metode belajar miliknya ternyata berhasil menghasilkan prestasi siswa.

Ini menjadi media pemasaran tersendiri yang cukup efektif. Siswa siswa yang mengikuti bimbingan SCC semakin bertambah, sampai 1991 Sony memutuskan membuka cabang di Jakarta. Memon tersebut menjadi hal tersendiri bagi tumbuhnya bisnis SSC di Indonesia. Setelah dua puluh tahu, ia telah mereguk keberhasilan bisnis itu sendiri. Ia memiliki empat perusahaan berbasis pendidikan Segudang penghargaan menghampirinya atas keberhasilan mengembangkan bimbingan belajar ternama di Indonesia.

Sony Sugema sendiri selalu memiliki tekat kuat untuk berjalan langkah demi langkah hingga mencapai puncak keberhasilan.

Senin, 21 Oktober 2013

Bisnis Waralaba Taman Kanak Kanak Alternatif

Profil Pengusaha Rahmi Salviviana 



Niatnya membantu kebutuhan keluarga berbuah manis. Melalui ketekunan serta kemampuan melihat peluang, Rahmi Salviviana sukses berbisnis di bidang pendidikan. Dia yang berdomisili di Pekanbaru, Riau, melihat bahwa bisnis taman kanak- kanak sangat menjanjikan. Berbekal pengalaman pribadi, ia kini merubah arah hidupnya menjadi lebih baik. Vivi merintis usahan ini semenjak tahun 2008. Saat itu, ia menggunakan merek waralaba lokal.

Dia dulu bekerja sebagai frenchiser atau pengguna waralaba milik orang lain; itu bukan lah miliknya. Setelah dua tahun, ia akhirnya memberanikan diri membuka merek bisnis sendiri, namanya Alifa Kids, fokus pada pendidikan anak usia dini. Sekolah ini mempersentasikan visinya; amanah, loyal, integritas, fatonah, cerdas, adil, kerja sama, inisiatif, disiplin, dan santun. Ia selalu berharap anak- anak didiknya di TK Alifa Kids menjadi anak pintar dan siap masuk SD.

Baca juga: https://sejasaku.net/jasa-pembuatan-taman-di-makassar/

Lulusan hubungan internasional Universitas Riau ini mengaku, bisnisnya berawal dari keinginan membantu keluarga. Saat itu, ia sendiri mempunyai seorang putri berumur empat bulan belum masuk TK. Vivi ingin agar tetap produktif sekaligus mendidik putrinya sendiri.

Melalui Alifa Kids, ia ingin membantu orang tua yang memiliki keterbatasan waktu untuk berinteraksi dengan anaknya. Fokusnya tidak hanya Intelligence Quote (IQ), tapi bagaimana pembentukan karakter. Kesuksesan menurut Vivi 85% -nya berasal dari karakter anak itu sendiri. Dengan fokus dan konsep matang, Alifa Kids mendapatkan berbagai penghargaan. Kini Alifa Kids memiliki lebih dari 350 siswa, dimana tiap bulannya berbeda- beda.

Vivi menyediakan dua jenis pendidikan dan keduanya memiliki biaya berbeda. Untuk siswa setengah hari, orang tua membayar Rp.375.000 dan siswa satu hari penuh membayar Rp.800.000. Alifa Kids mengambil biaya tahunan Rp.4 juta- 5 juta. Usaha ibu 30 tahun in mendapatkan penghargaan Honda Youth Start Up tingkat regional dan nasional oleh Mark Plus. Bank Mandiri kemudian menghantarkan Vivi sebagai finalis nasional di Wirausaha Muda Mandiri.

Alifa Kids total memiliki 60 pegawai dibawah Alifa Management. Ia mendorong pegawainya selalu mandiri bahkan mendorong mereka berwirausaha. Mereka, pegawai Alifa Kids, sepulang mengajar mereka akan sibuk menjalankan usaha kelompok; seperti berjualan pakaian.

Wirausahawan mandiri


Rahmi Salviviani mengaku merintis bisnisnya di tahun 2008 dengan modal terbatas. Ia kala itu meminjam uang dari beberapa saudara hingga terkumpul 50 juta. Tapi, modal usaha tersebut tidak lah bertahan lama meski bisnis telah berjalan. Vivi pun memutar otak, meminta suaminya ikut membantunya hingga keluar dari pekerjaannya. Mereka berdua menjalankan bisnis tersebut bersama. Hasil Alfia Kids di awal digunakan guna balik modal, diputar kembali mengembangkan bisnisnya lebih lagi.

Mereka pun tidak segan mengikuti beberapa seminar kewirausahawan pendidikan. "Investasi terbesar kami adalah mengikuti seminar pelbagi," tuturnya. Kendati telah mendapatkan banyak pengetahuan terbukti tidak menjamin tidak adanya halangan.

Halangan itu pasti ada, membuat bisnisnya menjadi lebih baik. Yang terpenting adalah sumber daya manusia, ia tidak menganggap sepele hal tersebut. Vivi bahkan mengadakan pelatihan untuk pengajar baru. Melalui Alifa Management mencoba membentuk pribadi yang mampu membentuk pribadi siswa, serta memiliki jiwa kewirausahawan. Ia bahkan mengajarkan pegawainya sehingga mereka berbisnis setelah mengajar; seperti berjualan pakaian.

Sukses bisnis pendidikan usia dini, Vivi berencana merambah bisnis sekolah dasar. Ia berencana membuka beberapa sekolah dasar di Pekanbaru. Untuk TK sendiri, ia berharap untuk masuk lebih dalam ke penjuru Indonesia. Beberapa orang telah menawarinya berwaralaba tetapi tidak untuk sekarang- sekarang; ia merasa membutuhkan persiapan.

"Pada dasarnya, saya tidak mau merugika pihak yang tertarik untuk bermitra atau menjadi franchise Alifa Kids," ungkapnya. Sembari menuggu kesiapan, ia telah bergerak membangun sekolah dasar di Pekanbaru. Dia memperkirakan terbangun dua sampai tiga tahun lagi. Ia juga menyebut tidak boleh tergesa- gesa dalam hal berekspansi.

"Godaan untuk masuk sektor usaha lain seringnya menjadi "racun" bagi sebagian besar pengusaha terutama pemula," tuturnya. Ia yakin beberapa pengusaha gagal karena melihat bisnis lain. Dia juga percaya selalu menganggap pegawainya sebagai mitra. Oleh karena itu, sekolah harus menghargai jasa gurunya makanya bisnis tidak instant.

Sekolah Internasional Stella Maris STEMA

Profil Pengusaha Pierre Sanjaya 



Bisnis pendidikan adalah bisnis menjanjikan. Salah satu pengusaha muda berhasil memulai bisnis pendidikan adalah, Pierre Sanjaya, seorang pengusaha pendidikan sukses pemilik Stella Maris; sekolah yang bertaraf international. Semuanya berawal dari ibunya yang prihatin kehidupan pendidikan anak- anak yatim, memilih membuka sekolah sendiri. Cita- cita mulia ibunya berhasil membawa nama Stella Maris bersinar. 

Apa itu sekolah Stella Maris? Stella Maris merupakan jaringan sekolah yang mengelola TK (taman kanak- kanak) hingga sekolah menengah atas (SMA). Cikal bakal Stella Maris adalah lembaga yatim piatu Padang Gembala. Sekarang, Stella Maris dibawah kepemimpinan Pierre Sanjaya telah memiliki dua sekolah sendiri hingga dua sekolah waralaba. Di tahun 2010 saja, sekolah yang didirikan Pierre berhasil menghasilkan omset hingga Rp.100 miliar.

Bisnis pendidikan


Seperti Purdi E Chandra, nama Pierre Sanjaya memang menempati tempat khusus. Pasalnya dia merupakan pengembang bisnis pendidikan, dimana mewaralabakan sekolah. Bukan tanpa halangan jalannya, ia harus berjuang dari bawah sekali atau memulai nol besar. Tetapi, dengan bakat alami, Pierre yang diharuskan tetap fokus di pendidikan tetap melakukan bisnis di sela- sela kesehariannya. Memang ayah dan ibunya itu adalah merupakan orang mementingkan pendidikan, terutama ibunya pelopor Stella Maris.

Selain sekolah formal, ia fokus bisnis pendidikan karakter, pendidikan karir, dan bisnis konsultan pendidikan. Dibawah naungan Asia One Consulting dan Success Academy Indonesia, ia telah membantu 20 sekolah hingga 2010 -an. Dari panti asuhan Anak Gembala, sang ibu membangun Stella Maris di kawasan Serpong sekitar tahun 1995. Ia mulai dengan dua ruko; yang satu untuk umum, satu untuk anak yatim. Fokusnya kala itu hanya pendidikan TK dan SD belum menyangkup tingkatan lain.

Ketika sekolah Stella Maris dibuka pertama kali, Pierre Sanjaya masih lah bersekolah (SMA). Meski masih sekolah, ia diserahi tanggu jawab membegikan brosur dan memasang spanduk Stella Maris di pasar hingga pusat perbelanjaan."Selama enam bulan kami berpromosi secara tradisional. Syukur, respon cukup bagus. Kami mendapatkan 200 murid," kenangnya. Setelah itu, dua ruko berkembang menjadi empat ruko, bahkan sampai delapan ruko di 1999.

Jenjangnya kemudian bertambah SMA dan SMP. Disaat kuliah akuntansi di Universitas Bina Nusantara mengambil jurusan akuntansi, Pierre diserahi tanggung jawab keuangan dan administrasi di Stella Maris. "Saya padatkan kulai menjadi empat hari seminggu supaya bisa mengurus Stella Maris,"ujarnya. Anak kedua dari dua bersaudara ini ditugaskan membenahi sistem informasi agar lebih mudah dan cepat pelaporannya. Lulus kuliah di 2001, ia memilih bekerja menjadi programer sekaligus pengurus Stella Maris.

Dia melanjutkan kuliah S-2 di Universitas Pelita Harapan mengambil jurusan Teknologi Pendidikan. Di bank Lippo, Pierre hanya bertahan satu tahun saja, kemudian pindah di PT. Rimba Dana sebagai pegawai system analysis selama satu tahun. Setelah itu sisinya ia konsentrai ke Stella Maris total.

Modal usaha


Tahun 2004, sekolah Stella menggunakan sertifikat ISO 90001:2000. Ia melakukan studi banding hingga Singapura dan Australia. Pierre kemudian menggunakan sistem International Baccalaureate (IB) serta kurikulum Cambridge yang menitik beratkan kemampuan akademik. Sekolah Stella sudah memiliki sekitar lebih dari 2.500 siswa. Pierre sukses dengan sekolahnya siap melakukan ekspansi. Dia mencoba masuk ke raah sekolah internasional.

Bukan perkara mudah, ada dua hal mengganjal bisnisnya, pertama adalah mutu pengajar serta kurikulum. Pierre melakukan perjalanan studi ke luar negeri sebagai solusi. Selain itu, ia mencoba mengajukan kredit pengembangan. Nah, ini hal kedua yang harus dihadapi oleh seorang Pierre Sanjaya,

"Untuk membangun sekolah ini, kami membutuhkan modal puluhan miliar, aliran pendapatan tentunya tidak akan mencukupi," ujarnya, menceritakan proses panjang bisnis miliaran rupiah. Dia mencoba pinjam ke bank tapi ditolak.

Dua bank yang ditemuinya menolak proposal miliknya. Pierre pun mulai belajar lagi, mencoba mengajukan kedua kalinya. Pierre belajar macam bisnis diminati oleh bank. Hasilnya, dia mendapatkan modal dari bank swasta, melihat arus kas lancar dan jumlah murid terus bertambah. Ia juga menemukan kendala lagi, setalah uang masuk, dia harus menghadapi warga karena lahan yang dibangun di kawasan Summarcon Serpong.

"Hanya karena kesalah pahaman, mereka mendemo. Tapi syukur, bisa diatasi." ucap Pierre.

Kesuksesan membuat beberapa berharap mewaralaba sekolah Stella Maris. Di 2004, ia merasa siap mewaralabakan bisnisnya. Dia menargetkan 5 cabang melalui waralaba. Salain Stella Maris, Pierre memiliki bisnis pribadi yaitu jasa leasing sepeda motor besar, dan penjualan villa di Bali.

Bosowa Membangun Mental Erwin Aksa

Biografi Pengusaha Erwin Aksa



Bernama lengkap Erwin Aksa Mahmud lahir di Ujung Pandang, 7 Desember 1975. Ia selalu mengingat satu bahwa bisnis merupakan bagian hidupnya. Ayahnya, Aksa Mahmud, yang merupakan orang terkaya ke 34 versi Forbes di 2013, memberikan ketegasan dan disiplin tinggi. Erwin kecil marasakan itu, bukanlah sesuatu yang mudah harus ikut berkantor. Dia merasakan betul bagaimana tekanan ayahnya, sosoknya baik sebagai pengusaha dan pribadi. 

Baginya ayahnya merupakan tokoh yang inspiratif, selain pengusaha dia pernah menjabat ketua HIPMI dua kali. Erwin yang memiliki sifat suka menerima tantangan membuatnya aktif berorganisasi. Terkahir, ia tercatat sebagai ketua HIPMI dari Sulawesi Selatan mengikuti jejak ayahnya."Ya. Dengan bismiallah, memohon petunjuk dan kekuatan dari Allah; saya terima amanah ini" ujar Erwin,  ujar Erwin, penggemar otomotif dan sop konro ini.

Erwin memulai dari bawah di Bosowa Corp. Di 1997, ia memulai sebagai executive director & deputy VPD PT. Semen Bosowa Maros. Perlahan tapi pasti, dia berusaha menunjukan kemampuan terbaiknya. Erwin yang merupakan lulusan universitas Pittsburgh, Pennsylvania USA, akhirnya resmi menjadi direktur utama di PT. Bosowa Energy. Dia kemudian meneruskan karirnya sebagai pengganti ayahnya sendiri, Erwin merupakan direktur utama Bosowa Corporation.

Ayah tiga anak ini menunjukan bakat alaminya menjadi pengusaha mandiri. Melalui Bosowa, ia mampu merubah bisnis berkali- kali lipat. Bosowa Corp sebuah perusahaan yang bermula dari perusahaan di bidang perdagangan umum, CV. Moneter didirikan di Sulawesi Selatan, pada 22 Februari 1973 oleh Aksa Mahmud. Pada 1978, perusahaan ini mendapatkan hak eksklusive untuk menangani pemasaran Datsun. Merek mobil buatan dari Jepang tersebut diperuntukan untuk kawasan Indonesia Timur.

Pada tahun yang sama, di tahun 1973, Perusahaan berubah nama menjadi PT. Monetera Motor. Kesuksesan tersebut semakin menjadi dengan pengakuan lainnya. PT. Monetera Motor mendapatkan kesempatan untuk memegang merek Mitsubishi untuk wilayah Timur. Selanjutnya, perusahaan kembali berubah nama menjadi PT. Bosowa Berlian Motor, dan menjadi tonggak penting berdirinya Bosowa yang berbisnis tidak hanya mobil.

Bosowa adalah singkatan nama dari tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Bone, Soppeng dan Wajo, semuanya wilayah Bugis. Dia yang menjadi direktur utama bukanlah karbitan, tapi benar- benar serius mengeluti bisnis. Ia mendapatkan pengkaderan secara langsung bahkan dikabarkan hingga kabur dari rumah. Tapi, malalui itu pula, Erwin belajar lobi bisnis, negoisasi, sopan santun, kepemimpinan bisnis dan sosial.

 "Saya mau fokus pada bisnis inti yang prospektif saja. Makanya, kami melakukan regrouping menjadi cukup enam bisnis inti saja. Industri kelautan saya tidak masukkan sebagai bisnis inti Bosowa. Pertambakan ikan dan udang serta rumput laut, kami jadikan sebagai usaha pengembangan masyarakat, community development, supaya keberadaan Bosowa bisa benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya

Bisnis sosial


Erwin sendiri diangkat menjadi ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Indonesia), ia sangat fokal dalam hal usaha kecil dan menengah. Dia melalui HIPMI menyuarakan tentang Kredit Usaha Rakyat, yang kala itu memang sulit untuk klaimnya. Sekarang, setelah lepas dari HIPMI, Erwin diangkat menjadi wakil ketua umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN), dan memegang bagian usaha kecil menangah (UKM).

"Salain ada kepastian, UKM kita butuh bantalan. Tapi bukan bantuan uang tunai, melainkan akses modal yang lebih mudah ke perbankan," kata Erwin disebuah pembicaran resmi, seperti dikutip dari situs Suara Pengusaha.

Karena kecintaan akan olahraga, Erwin pernah menangani sebuah klub sepakbola selepas kuliah di Amerika. Kegiatan tersebut dilakukannya disela- sela mengerjakan tugas di Bosowa. Ia sendiri sanggup, bahkan berhasil mengembangkan PSM Makasar. Ia mendirikan klub alasannya selain gemar olahraga, dia mengaku sapak bola merupakan kegemaran anak- anak di Makasar. Sepak bola bisa menjadi lifestyle di sana, sehingga ia berminat untuk menahkodainya.

Berkat pengalaman organisasi dari SMA, PSM Makasar menjadi klub yang diperhitungkan ditangannya. Erwin berhasil bahkan melebihi ketua sebelumnya. Dia berhasil membuat PSM Makasar sukses menjadi runner- up di Liga Indonesia. Lainnya, ia juga berhasil mengembalikan pamor PSM menjadi tim elit di Indonesia. Melalui olah raga inilah, ia patut mendapat apresiasi sepenuhnya.

Erwin Aksa selalu percaya semangat datangnya dari hati. Dan, keluarga mendukungnya sengat berarti bagi kehidupannya. Ayah dari Trinisha Erwin Aksa, Shyla Erwin Aksa, dan Muhammad Yusuf Akasa, mampu hingga sekarang menjadi pemimpin. Dia menjadi pemimpin tidak hanya di Bosowa hingga KADIN, tetapi menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan keluarga.

Minggu, 20 Oktober 2013

Bantal Mica Work Menembus Pasar Malaysia

Profil Pengusaha Paulus 


Ide bisnis memang datang kapan saja dimana saja, begitu pula bagi Paulus pencipta Mica Work. Pria 30 tahun ini menyebut usahanya menciptakan keceriaan dibalik bantal mobil. Dia merasa membutuhkan bantal yang tidak hanya nyaman, tetapi bantal yang menyenangkan.

Bantal harus memenuhi konsep enak dipandang melalui warna- warna cerah, berbentuk animasi lucu, serta empuk.

Paulus membuat bantalnya sendiri bermodal kreatifitas serta keahlian menjahit. Dia, melalui toko online, membuka bisnis kreatif Mica Work. Produknya bermacam- macam, tapi diawal ia fokus pada bantal mobil. Ya, bantal mobil yang monoton dengan warna yang cenderung kusam, diubahnya menjadi penuh warna- warni ceria. Paulus memakai karakter- karakter berbeda di tiap produknya.

Karakter tersebut bisa dipesan oleh pembeli; bisa robot, tokoh kartun, motif batik dan lainnya. Ia cukup memajang sample di etalase tokonya. Sebgai catatan, Mica Work tidak memiliki toko khusus tapi memilih menciptakan toko online. Paulus sendiri yang memulai ide berjualan online, hasilnya sekitar Rp.5000- Rp.30.000 per- buah.

 "Selain menjadi pajangan jok mobil, bantal tersebut dapat dipakai sebagai sandaran dan dapat berfungsi ganda. Apalagi symbol yang digunakan cocok dengan symbol pemilik mobil," ungkap Paulus. Bisnis miliknya bisa dibilang bisnis tak terbatas. Dari segi segmentasi, pembeli bisa siapa saja termasuk kalangan pria. Bentuk yang dipesan juga tidak selalu berorientasi anak- anak atau wanita. 

Paulus juga menciptakan simbol tertentu seperti wajah tertawa atau tersenyum. Kembali lagi pembeli mau memesan model seperti apa. Dia gencar memasarkan produknya di berbagai media, selain melalui toko online sendiri. Bantalnya beredar baik melalaui Facebook dan Twitter dikelola olehnya langsung. Dari mulut ke mulut, pembeli berdatangan baik melalui fans page atau profil Twitter.

Bisnis ekspor


Ia tidak pernah membuka cabang, hanya fokus di sekitar Solo, Jawa Tengah. Kebanyakan datang melalui online langsung mencari tau. Tidak hanya Indonesia, Paulus juga menerima pesanan dari Malaysia dan Singapura. Tidak mudah baginya karena jarak yang jauh serta pengalaman minim di ekspor. Ia mengaku cukup kesulitan bahkan rugi akhirnya.

"Saya pernah ada pesanan untuk membuat bantal mobil dengan harga Rp.90.000. Tapi karena pembelinya dari Malaysia, ongkos kirimnya Rp.135.000. Malah mahal ongkosnya kirimnya. Tetap saya layani meski pesanan dari luar negeri," kenangnya.

Dia menjual hasil karyanya melalui blog resminya yaitu micawork.com. Dibawah merek Mica Work, Paulus menjual produk- produk bantalnya serta produk- produk lain; sarung kursi mobil, safety belt, bantal serba guna hingga tempat tisu. Inofasinya tidak pernah berhenti sekalipun talah sukses. Buktinya adalah produk majalan, Paulus mencoba menciptakan majalah PLUSH, bercerita mengenai karya seninya.

Baru dua tahun, Mica Work memiliki 13 karyawan khusus menjahit boneka dan bantal hingga penyelesaian. Mica Work selalu menjaga kualitas karena persaingan bisnis semacam in selalu bermunculan. Perusahaan juga tidak khawatir gagal bayar oleh pembeli online, jarang bagi pengusaha terkena penipuan semacam ini. Selaku pemilik Paulus mengaku belum ada yang sepeti itu, dan berharap tidak pernah ada kejahatan online. Dia terus melakukan upaya melayani menjadikan dirinya pengusaha yang baik.

Micawork hingga saat ini meraup omzet 30 juta/ bulan. Berbagai pemeran dilalui olehnya untuk memastikan omzet terus naik. Salah satunya yaitu menjual melalui paket jadi jatuhnya bantal ditambah aksesoris lebih murah.

Dell Inspirasi Dunia Bisnis PC

Biografi Pengusaha Michael Dell 



Michael Dell kelahiran 23 Februari 1963, sudah lah sejak lama tertarik dengan teknologi dan gadget. Ia menikmati bagaimana mereka bekerja. Di umur 15 tahun, Michael akhirnya membeli komputer pertamanya, yaitu komputer buatan Apple. Ya, berawal komputer Apple, dia yang kala itu hobi teknologi memutuskan membongkar Apple sendiri. Ia mencoba mencari tau bagaimana komputer itu bekerja. Dari kuliah, Micheal membangun komputernya sendiri dengan merek Dell komputer.

Dell meluncurkan revolusi PC (Personal Computer) tahun 1980, menciptakan Dell komputer yang diciptakan di kamarnya. Ia membangun PC di kamar asrama di University of Texas dan capat berkembang menjadi perusahaan super besar -Dell komputer. Lalu 1992, setelah 8 tahun Dell dibangun, Michael Dell menjadi CEO termuda di 500 perusahaan terbaik. Kesuksesannya bukan hal mengagetkan jika dilihat bagaimana sosok orang tuanya.

Ibunya adalah seorang pamain saham, sedangkan sang ayah adalah orthodontist, yang memaksa anaknya masuk ke dunia kesahatan. Tapi, Dell muda justru tertarik labih awal di komputer dan bisnis. Pekerja keras, ia bekerja menjadi pembersih piring di restoran China, menyimpan uangnya untuk bisnis lebih besar. Di umur 12 tahun, dia memiliki uang sendiri mengasah ilmu komputernya lebih dalam. Dell langsung mempraktikan kebisaanya menjadi pebisnis langganan the Houston Post, tentunya melalui komputer.

Ia merubah data menjadikan itu $18.000 dalam satu tahun di awal sekolah menengah. Tertarik tumbuhnya gadget dan teknologi, di 15 tahun, Dell baru bisa membeli komputer Apple pertamanya.

"Melalui rasa ingin tahu ini dan melihat peluang dengan cara baru yang kami petakan dalam jalannya Dell. Selalu ada kesempatan untuk membuat perbedaan."

Saat itu di kampus ketika ia menemukan bisnis teknologi akan meledak. Dunia PC masih begitu muda ketika Dell masuk dan melihat tidak ada penawaran langsung ke orang- orang. Mereka harus melewati perantara serta korupsi panjang. Ia ingin masuk lebih dalam melalui idenya penjualan langsung dan layanan purwa- rupa. Modal $1.000 digunakannya untuk berbisnis membangun perusahaan dari nol besar. Dia tidak hanya jago mesin komputer, tapi kemampuan marketing ditambah harga yang murah.

Tak lama kemudian, ia setelah memiliki uang lebih banyak, Dell memutuskan memilih drop-out; melanjutkan bisnis PC dari luar sana. Bisnisnya tak dinyana ternyata maju pesat, mengejutkan hasilnya $6 juta di tahun pertama. Selama tahun 2000, Dell menjadi miliarder dan perusahaanya di 34 negara dan memiliki lebih dari 35.000. Tahun berikutnya, ia telah melebihi Compaq komputer di segi penjualan. Keseluruhan, penjualan Dell komputer dalam 20 tahun berhasil menjadi bisnis tersukses di planet bumi.

Perusahaan ini bahkan tercatat pernah mengalahkan bisnis kelas Titan yaitu Wal- Mart dan General Electric. Cerita sang penemu Dell dituliskan di sebuah buku " Direct from Dell: Strategies That Revolutionized the Industry".

Perusahaan Dell


Dell merupakan perusahaan multi nasional bermarkas di Round Rock Texas, United State. Perusahaan yang menjual, mengembangkan, memperbaiki dan mensuport produk sejenis dan servis tentunya. Membawa nama pemiliknya, Dell komputer memiliki 103.300 pekerja di seluruh dunia. Dell awalnya menjual komputer, software, server, penyimpanan data, kamera, mp3 player dan banyak lagi. Dikenal pula menerapkan konsep penjualan "build to order", memberikan spesifikasi khusus bagi pembeli.

Hingga beberapa tahun lalu, Dell hanya menjual hardware hingga akuisisi Perot System, akhirnya perusahaan memilih masuk bisnis IT servis lebih lagi. Akusisi yang menambah kemampuan perusahaan manangani hal- hal seperti solusi bagi komputer. Mereka labih paham kebutuhan komputer pembeli daripada siapa pun melalui sistem tersebut.

Awalnya Dell adalah perusahaan privat milik Michael Dell bernama PC's Limited, ketika berkuliah di University of Texas at Austin. Kamar asrama di kampus membawa perusahaan yang menjual komputer IBM PC Compatible. Dia kemudian drop- out, mengambil $300.000 modal kapital keluarga. Di 1985, akhirnya perusahaanya menjual produk pertama, sebuah komputer desain sendiri, the Turbo PC, kemdian dijual $795.

PC's Limited menempatkan dirinya manjadi bisnis langsung, menjual komputer berdasarkan pilihan dan dijual secara langsung. Perusahaan beromset kotor sekitar $75 juta di awal bisnis. Perusahaan merubah namanya menjadi Dell Computer Corporation di awal 1988 dan berekspansi secara global. Di Juni 1988, nilai Dell berkembang dari $30 juta menjadi $80 juta, kemudian perusahaan mengeluarkan penawaran saham publik Juni 22, menghasilkan $3,5 juta saham dijual $8,50 per- saham.

Di 1999, Michael Dell menjual komputernya melalui Wal-Mart menambah penjualan senilai $128 juta. Tetapo, konsultan keuangan Dell, Kevin Rollins menyarankan Dell menarik keputusanya karena adanya kemungkinan kerugian jika dilakukan secara jangka panjang. Tahun 1999- 2000, Dell menikmati bisnisnya maju stabil berbagi pasar dengan para kompetitor.

Dell mendapat ranking 1 selama dua tahun, penghargaan sebagai perusahaan terbaik di teknikal suport dan tentunya pelayanan pelanggan. Di 1996, perusahaan mulai menjual PC melalui website perusahaan, dan di 2001, mulai menjual produk seperti televisi, handhelds, digital audio player, dan printers. Dell mengakuisisi pertama kali  ConvergeNet Technologies sekaligus melewati Compaq dari segi pabrikan PC di 1999.

Baca juga: Jasa Pembuatan Website makassar

Tahun 2003, Dell merubah nama menjadi hanya Dell.Inc yang sebelumnya Dell Computer Corporation. Ini menunjukan keseriusan di bidang lain selain komputer.

Micheal Dell memutuskan keluar sebagai CEO di tahun 2005, meninggalkan posisi untuk Kevin Rollins, yang telah menjadi COO dan president sejak 2001. Dibawah Rollins, Dell melepaskan pengaruh Microsoft dan Intel pada produk milik Dell di bisnis PC. Selama waktu itu, Dell mengakuisisi Alienware, memperkenalkan produk baru di Dell. Untuk menghindari cross market, Dell memutuskan mengambil perusahaan Alienware sebagai ekuitas tersendiri, menjadi perusahaan dibawah Dell.Inc.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar Garuda Mas

Biografi Orang Terkaya Sukanto Tanoto



Sukanto Tanoto lahir di Belawan, Sumatra Utara, 25 Desember 1949, memiliki nama asli Tan Kang Hoo merupakan pengusaha besar Indonesia. Dia adalah sang CEO PT. Garuda Mas Indonesia, perusahaan yang bergerak dibidang minyak sawit, plup, dan kertas. Berdasarkan Forbes, ia disebut- sebut merupakan orang terkaya nomor 418, total kekayaan mencapai $2,8 miliar.

Lahir di hari natal, di tahun 1949, Sukanto merupakan yang tertua dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah imigran berasal dari Putian, provinsi Fuji di Mainland China. Di 1966, ketika ia berusia 17 tahun, Tanoto berhenti sekolah karena sekolahnya ditutup oleh pemerintah Soharto. Ia pun memilih berbisnis setelah berhenti, bekerja keras 16 jam, kemudian masuk ke bisnis saham.

"Saya sedang belajar di sebuah sekolah Cina. Saya tidak diijinkan untuk pergi ke sekolah nasional karena orang tua saya mengadakan kewarganegaraan Cina. Saya dianggap asing. Saya tidak pernah belajar bahasa Indonesia secara resmi, " kenang Tanoto.

Ia kemudian masuk ke bisnis pipa minyak sekala multinasional. Keberuntungan membawanya ke situasi yang kondusif berbisnis, ketika harga minyak naik di 1972 ketika krisis minyak. Tanoto mulai mencetak $1 juta pertamanya ketika berhasil melalui bisnis minyak. Memaksa keberuntungan, ia pun mencari modal mengembangkan bisnisnya. Tanoto menyadari bisnis kayu merupakan bisnis yang berkembang, kemudian diubah menjadi plywood.

Bisnis kayu dibawa ke negara Jepang dan Taiwan, merubahnya menjadi plywood kemudian dijual kembali ke Indonesia lebih mahal. Melihat kesempatan tapi tidak efisien, ia ingin membangun bisnis pulp di Indonesia, hanya dia butuh perijinan. Di era Suharto, itu merupakan praktek umum ketika pengusaha harus dekat para politisi. Tanoto harus dekat mereka guna mendapatkan ujin pabrik plup. Mereka meragukan ide bisnisnya memaksa agar melapor ketika pabrik jadi.

Dalam 10 bulan, Tanoto mulai membangun pabrik pulp pertama, Inti Indorayon Utama di provinsi Sumatera Utara. Ia berhasil merubah wajah Indonesia, dan membuat pemerintahan militer tersebut kagum. Semuanya berkat keputusannya agar tak idealis. Dia mendekati para politisi dimasanya itu. Di 7 Agustus 1975, Suharto datang ke pembukaan pabrik pertama di Medan. Perusahaan Pulp digagas oleh Tanoto, lalu dibeking oleh Suharto membuatnya menjadi orang terkaya di Indonesia, di 1980 -an.

Pertengahan 1970-an, ia akhirnya baru pergi ke sebuah sekolah bisnis di Jakarta. Setelah sukses dia yang tidak bermodal pendidikan formal di bidang bisnis. Merasakan pentingnya pendidikan bagi kerjaan bisnisnya. Merasa tidak puas, dia memutuskan ke luar negeri yakni belajar di INSEAD, sekolah bisnis terkemuka di Fountainbleau, Perancis.

Bakat bisnis


Sukanto Tanoto berbicara bahwa sifatnya yang mirip ibunya, sifatnya tegas dan keras membentuk dirinya. Dia mengenang bagaimana ibunya selalu tegas menegurnya. "Saya paling banyak makan rotan," kenangnya tentang sosok sang ibu. Sejak 12 tahun, ia gemar membaca buku apa saja termasuk buku revolusi Amerika dan tentang perang dunia; ia bercita- cita menjadi dokter. "Kalau dulu saya meneruskan fakultas kedokteran, saya jadi dokter."

Tapi, ketika 13 tahun, Tanoto menghadapi sulitnya hidup ketika ayahnya pergi karena strok. Ayahnya, Amin Tanoto yang juga pebisnis minyak, bensin, dan onderdil mobil. Pekerjaan yang sangat dikenal karena selalu ia lakukan sepulang sekolah, sambil sibuk belajar tentunya. Dari ayahnya pula, dia belajar bertanggung jawab mengambil alih bisnis lalu membantu ke enam adiknya. Pandai melihat peluang, ia mulai berjualan kayu lapis ketika menghilang di pasaran Singapura, membangun CV.Karya Pelita di 1973.

Tanoto kemudian memproduksi kayu lapis merubah namanya menjadi PT.Raja Garuda Mas, merubahnya menjadi CEO atau direktur utama. Kayu lapis bermerek Polyplex itu diimpor ke berbagai negara Pasaran Bersama Eropa, Inggris, dan Timur Tengah.

"Strategy competition saya itu satu dua step sebelum orang mengerjakannya," ungkapnya.

Ia pun memulai Indorayon, atau PT.Inti Indorayon Utama, perusahaan bergerak dibidang penananam plup. Pabriknya menghasilakn plup, kertas, dan rayon. Perusahaan juga berhasil membawa bibit plup unggulan guna ditanam di Indonesia. Kehadiran Indorayon sempat ditolak masyarakat dan aktifis karena ditengarai mencemari danau toba. Danau diduga tercemar limbah plup, membuat Indorayon ditutup. Tanoto mengambil hikmah kesalahannya, memilih tidak mengulangi lagi.

Ia kemudian membangun lagi pabrik pulp lagi di kepulauan Riau. "Apa yang saya pelajari dari Indorayon, saya praktikan di Riau," ucapnya mengingat. Di Riau, ia membangun hutan tanaman industri dan pabrik plup terbesar di Riau, PT. Riau Plup. Bagi masyarakat, dia mengkonsep menjalankan hubungan sosial dengan lembaga swadaya masyarakat. Dia mengajarkan bagaimana berusaha; penggemukan sapi, pembuatan jalan, dan pertanian.

Tapi, sayangnya, pabrik PT. Riau Plup tidak berjalan lancar, meski sukses merebut hati masyarakata, karena adanya krisis moneter, pabrik yang mulai berdiri 1995 baru selesai di 2001.

PT. Raja Garuda Mas


Pada 1972, ia mendirikan perusahaa CV. Karya Pelita, belakangan berganti nama PT. Raja Garuda Mas. Mendalami seluk beluk kayu, dia harus terbang ke Taiwan mempelajari kayu lapis. Tak sampai enam bulan, perusahaan telah memproduksi polyplex, produk kayu lapisnya yang kemudian dijual ke Timur Tengah dan Eropa. Tanoto kemudian membangun Forindo Pte.Ltd. di Singapura mendukung pengadaan barang dan jasa pendukung perusahaany PT. Raja Garuda Mas.

Lewat PT. Bina Sarana Papan, yang kemudian sukses membangun Uni Plaza dan Thamrin Plaza di Medan. Bisnis lainnya yaitu bisnis kelapa sawit, mendirikan PT Inti Indosawit Subur di 1980. Kebun kelapa sawitnya sudah mulai 8.000 hektare dengan 2.000 karyawan. Tiga tahun kemudian Raja Garuda Mas mengakuisisi Bimoli. Tahun yang sama, ia mendirikan Pec- Tech, perusahaan infrastruktur, energi, minyak, dan gas di Cina dan Brasil.

Bukan tanpa halangan, dua perusahaannya harus berhadapan dengan masyarakat, pecinta lingkungan hidup, dan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim. Menurut Emil perusahaan dibawah kepemilikan Sutanto Salim mencemari lingkungan sungai asahan. Perusahaan yang bernama PT. Inti Indorayon Utama, yang memiliki pabrik bubur kertas di desa Sosor Padang. PT. Inti Indorayon Utama dianggap mencemari, tapi malalui kekuasaan Suharto kala itu; perusahaan tetap maju.

Hingga, penampungan limbah itu akhirnya jebol, tumpah semua ke sungai asahan; Indorayon harus tutup Juni 1999. Ia mangaku baru kali ini berinvestasi sangat besar $213 juta, sekaligus rugi besar $600 juta. Melalui Soharto, Tanoto kembali membangun Indorayon menjadi PT. Toba Plup Lestari. Pada 1989, ia mendirikan Asia Agri, perusahaan pengolahan sawit. Induk usaha baru tersebut fokus pada pengolahan 150 ribu hektar perkebunan sawit, karet, dan kakao di 4 negara berbeda; Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia.

Modalnya 19 pabrik, Asian Agri, perusahaan berhasil menembus 1 juta ton produksi minyak sawit, sekaligus menjadikannya pemain utama di bisnis sawit dunia.

Usaha yang lain, Tanoto mengambil alih mayoritas saham bank United City Bank di tahun 1986-1987. Tidak hanya dalam negeri, ia mendirikan perkebunan kelapa sawit melalui National Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filipina, dan electro Magnetic di Singapura, serta pabrik kertas di Cina. Sejak 1997, ia dan keluarga memilih tinggal di Singapura dan mengambil kantor pusat di Singapura. Cita- cita terbesarnya adalah menjadikan pengusaha Indonesia pemain bisnis global.

Pemilik Kedai Digital Jogja Bisnis Waralaba

Profil Pengusaha Saptuari Sigiharto



Siapa Saptuari Sigiharto tak menyangka kalau usahnya jadi pebisnis tahan banting berbuah manis. Dia adalah sosok pengusaha muda asal kota Yogyakarta. Kiprahnya sebagai pengusaha telah diakui dengan menangkan runner- up wirausahawan mandiri 2007. Dia melalui bisnis kedai digital berhasil menjadi waralaba populer. Konsepnya mudah, Kedai Digital, nama perusahaanya, menjual berbagai hasil digital berbentuk aksesoris.

Ia termasuk tipe pekerja keras, ulet, dan tahan banting. Terbukti dari sekian bisnisnya, dia tetap fokus meski gagal itu sering terjadi. Saptuari agresip bisnis sejak berkuliah di UGM, berbisnis hanya untuk membiayai kuliahnya. Berbagai usaha dan pekerjaan telah ia lakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dimulai dari bekerja di perusahaan rokok, event organizer, radio swast, hingga perusahaan komunikasi. Ia lalu banting stir membuat usaha sendiri.

Dia menjelankan bisnis ayam kampung dan stiker, yang terakhir ini membawanya sukses. Alasan gagalnya karena keuntungan yang tak sejalan dengan modal dikeluarkannya. Setiap kegagal menjadi motivasi bagi Saptuari, membuatnya semakin ngotot bekerja. Suatu hari, ia menumakan ide bisnis baru, ketika itu melihat ibu- ibu berebut marchandise bergambar.  Apa itu? Bisnis aneka marchandise bergambar artis selebritis, padahal hal semacam itu bisa dibuat  sendiri.

Pengalaman tersebut memberikan ide untuknya. Beda dengan bisnis sebelumnya bisnis kali ini tampak lebih sederhana. Dia kesana- kesini mencari tau lalu mempraktikan bisnis unik yaitu bisnis cetak digital pribadi. Konsepnya membuat produk marchandise yang bisa dipesan secara khusus. Modalnya hanya 28 juta tergolong minim dibanding bisnis sebelumnya. Sapturai mulai membuka toko sendiri di Jl. Cendrawasih 3C Demangan Baru.

Bisnisya resmi bernama "Kedai Digital" bertempat di toko kecil berukuran 2x7 meter. Awalnya Kedai Digital hanya membuat aneka gantungan kunci saja, dibantu oleh tiga karyawan Kedai Digital merambah bisnis lain; seperti membuat gantungan kunci, t-shirt, pin, jam, mouse pad, poster, keramik, dan terakhir baner. Respon bisnis barunya dibilang bagus. Ternyata masyarakat menyukai produk- produk miliknya. Tiap tahun omset Kedai Digital semakin meningkat.

Baca juga: Bisnis Bor Pile Semarang

Usaha yang sebelumnya hanya dibantu tiga orang mendadak berubah jadi 150 karyawan. Merek tersebar di 40 cabang berbeda tersebar di berbagai kota. Rata- rata pegawainya merupakan mahasiswa karena ingin menghilangkan konotasi negatif. Mahasiswa dikenal tukang demo dan tawuran ini akan labih baik jika belajar berbisnis. Dengan usaha keras, pemuda 30 tahun ini menggunakan model franchise atau waralaba. Ia telah menjalankan bisnisnya selama lima tahun, menghasilkan omset miliaran.

Baginya mencoba sesuatu yang baru ditambah ketekunan membuahkan hasil. Dia pandai mengambil pangsa pasar anak muda mencoba membentuk karakter pengusaha sukses.

Jumat, 18 Oktober 2013

Profil Purdi E Chandra Pemilik Primagama Jaya

 Sejarah Berdirinya Primagama

  

Pengusaha terkenal Purdi E Chandra kelahiran Lampung, 9 September 1959, dan menjadi sosok pebisnis yang non konvensional melalui perusahaanya Primagama. Dia dikenal suka berbisnis semenjak kecil bahkan sejak duduk di bangku SMP. Bisnisnya meliputi dari beternak bebek dan ayam, menjual telurnya ke pasar. Sosoknya dikenal karena perjalanan bisnis, pendidikan, dan kegagalan. Ia memang sering membagikan ilmu bagaimana jadi pengusaha sukses berani mengambil resiko.

Hidup dari keluarga tidak mampu membuatnya selalu berpikir jau kedepan. Purdi memang merupakan sosok pekerja keras, mudah bergaul, serta cerdas. Terbukti selama membangun bisnisnya dia dikenal tercatat sebagai mahasiswa empat fakultas sekaligur di dua perguruan tinggi berbeda. Namun jiwanya merasa tidak mendapatkan apa- apa, dia memilih melanjutkan bisnisnya, keluar dari kampus.

Bisnisnya utamanya adalah bimbingan belajar yang dikerjakan jauh sebelum kuliah. Purdi bersama beberapa temannya mendirikan Lembaga Test Primagama. Dia yang juga tercatat mahasiswa di UGM, Yogyakarta, merasa mampu membuat sebuah sistem sendiri. Purdi mencoba membantu calon mahasiswa baru agar bisa masuk perguruan tinggi negeri. Dengan modal hanya Rp.300 ribu, mereka resmi mendirikan Primagama di 10 Maret 1982, di Yogyakarta.  

"Di universitas entrepreneur, tidak ada nilai, tidak sertifikat, atau title," ucapnya. Purdi selalu menegaskan prinsip itu. Ayahnya, Mujiyono dan ibunya, Siti Wasingah sendiri selalu mensuport keinginan anaknya untuk mandiri. Dia berangkat merantau mencoba melihat kelemahan dirinya. Pelan pelan kelemahan diperbaikinya, dia mengaku kini telah tahan banting.

Bisnisnya unik di bidang pendidikan ketika ia sendiri tidak menyelesaikan pendidikan. Ia memulai dari menyewa ruang kecil dan disekat menjadi dua. Murid pertama hanya dua orang yaitu tetangganya sendiri. Biaya les hanya Rp.50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les, maka Primagama akan mengembalikan uangnya. Dua tahun kemudian nama Primagama mulai dikenal. Kunci bisnis Purdi yaitu melihat tingginya antusias siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri ternama.

Itu menjadi ide cemerlang, berbekal pengalaman masuk UGM, dia dan temannya fokus memecahkan soal- soal masuk perguruan tinggi. Semenjak kesuksesan itu, nama Primagama mulai banyak ditiru, ia pun membutuhkan inovasi baru untuk bertahan di bisnis bimbel. 

Ia membuat slogan "Ikut Primagama pasti masuk perguruan tinggi, atau uang akan kembali."

Purdi mencari anak- anak cerdas di bidangnya, kemudian mengangkat mereka sebagai pengajar. Fokusnya memastikan 90% bisa masuk perguruan tinggi negeri. Usaha Primagama jatuh bangun, dari satu otlet menjadi 200 oulet di 106 kota. Pendapatanya sekarang hingga 70 miliar loh. Selain itu juga membuka peluang bisnis sejenis menjamur di Indonesia. Primagama sebagai pelopor kini telah berubah menjadi perusahaan holding, atau perusahaan induk bagi usaha- usaha lain.

Mereka mebawahi 20 perusahaan berbeda bergerak diberbagai bidang; pendidikan formal, pendidikan non-formal, telekomunikasi, biro perjalanan, rumah makan, supermarket, asuransi, lapangan golf dan lain sebagainya. Ia juga disibukan kegiatan berorganisasi sekaligus sebagai pimpinan perusahaan. Purdi sendiri aktif menjadi ketua Perhimpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogya dan pengurus Kamar Dagang Industri Daerah (KADINDA).

Selain itu ia juga tercatat sebagai anggota MPR RI utusan daerah DIY. Purdi lalu mendirikan Entrepreneur University (EU) yang hanya memakan waktu enam bulan dan kuliah dua minggu. PT. Primagama Bimbingan Belajar memiliki 694 cabang, sebagian besar merupakan konsep waralaba. Hari Nuryanto, selaku Direktur Marketing dan Pengembangan Bisnis, mengatakan cabang Primagama sudah ada di 255 kabupaten kota. Dengan rincian beberapa merupakan waralaba dengan masa kontrak 5 tahun.

Ia mengatakan Primagama beridiri sejak 1982, mulai diwaralaba di 2001. Dia mengatakan total tiap cabang Primagama mampu menampung 200.000 murid.

Kamis, 17 Oktober 2013

Es Teler 77 Waralaba Melegenda Indonesia

Profil Pengusaha Sukyatno Nugroho 



Bagaimana kah kisah berdirinya Es Teler 77. Siapa sih yang bisa menolak segarnya es teler, ketika musim panas tiba dibawah sinar matahari. Sukses bisnis waralaba memang tidak ada matinya terutama menyangkut makanan dan minuman ini. Es Teler77 menjadi pelopor bisnis sejenis menjamur di seluruh dunia. Didirikan oleh sosok  Sukyatno Nugroho atau Hoo Tjie Kiat, berawal sebuah keputus asaan. 

Sukyat sendiri mendapatkan ide bisnis dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) setelah menang satu lomba minuman. Sukyat melihat peluang ketika itu, dan membangun bisnisnya di 7 Juli 1982. Bisnis es teler yang kemudian diberi nama Es Teler77 bukan yang pertama kali. Dia pernah berbisnis jual beli tanah, makelar SIM, pemborong bangunan, sampai bisnis salon. Sayang semua bisnisnya gagal, dia tak ingin mengulang kegagalan lagi. Dia fokus pada Es Teler77, bisnis barunya yang tengah bergairah.

Nama 77, ia berkata mudah diingat, dan diharapkan membawa hoki saja. Es Teler sendiri menunjukan produk unggulan miliknya. Ucapannya sangat tepat, nama itu mudah diingat menjadikan produknya dikenal secara luas dan bertahan di hati pembeli. Sebuah warung depan emperan toko menjadi saksi keseriusan bapak satu ini. Ia merubahnya menjadi bisnis waralaba sehingga mudah pemasarannya. Dia menguasai pasar dan mampu mempertahankan bisnisnya hingga 5 tahun.

Tepat tahun 1987, ia membuka pembukaan gerai Es Teler77 pertama di Solo. Petumbuhan bisnisnya sangat lah cepat, kini Es Teler77, telah memiliki 180 gerai dipenjuru pusat perbelanjaan dan toko.

Penerus bisnis


Mulai dikenalnya nama Es Teler 77, membawa berita yang tidak menyenangkan terutama bagi para pebisnis waralaba. Pada tahun 2007, Sukyatno kembali ke Tuhan Yang Maha Esa. Melalui PT. Top Food Indonesia, Andrew Nugroho yang juga anak dari Sukyatno, memilih mengembangkan merek Es Teler 77 dan berhasil. Sekalipun bisnis waralaba mulai menggeliat, Andrew fokus melalui branding. Ia mencoba mempertahankan kualitas produknya dengan beberapa inovasi.

Es Teler 77 mulai memperkenalkan makanan pendamping, seperti gado- gado, rujak, mie kangkung, dan nasi gorung kangkung. Ia mengaku menu tradisional merupakan andalan dan sesuai dengan merek esnya. Dia berbicara mengenai makanan tradisional yang kini sulit ditemukan. Andrew berharap dengan ini, membuat Es Teler77 memiliki segmentasi khusus. Ia mencoba menambah loyalitas penggemar Es Teler77 melalui berbagai media.

Baca juga: https://sejasaku.net/kontraktor-jasa-bor-pile-semarang/

Salah satunya, dia membuat fasilitas kartu anggota bagi penikmat Es Teler77. Ia juga menciptakan trobosan melalui kartu klub juara, memberikan mereka sebuah diskon khusus. Atas kerja kersanya Sukyatno dikenal mendapatkan berbagai penghargaan dan Es Teler77 sekarang telah menjadi salah satu merek dagang terbaik. Waralaba di Indonesia sendiri, saat ini, sudah mencapai 196 buah yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Selain itu, 77,95 % bahan baku Es Teler sudah menggunakan bahan dasar lokal. Dia yang sebelumnya cuma memiliki 8 gerai di luar negeri seperti di Malaysia sejumlah 3 gerai, Singapura 2 gerai sedangkan Australia 3 gerai. Tahun ini ketika artikel ini ditulis, khusus untuk India, setidaknya akan dibangun 5 gerai dan 30 gerai akan dibuka di dalam negeri dengan nilai investasi Rp 1 miliar hingga sampai Rp 1,5 miliar per- gerainya.

Peter Sondakh Rajawali Terbang Tinggi

Biografi Pengusaha Peter Sondakh



Awalnya Peter Sondakh beralih dari semula berbisnis properti di saat mengalami kelesuan, ke bisnis batu bara di era- reformasi. Bukan tanpa perhitungan tepat, Peter Sondakh melalui PT. Golden Eagle Energy nya berhasil  masuk industri bahan tambang. Dia menjadi orang terkaya nomor 8 versi Forbes, total kekayaanya sekitar Rp. 24, 7 triliun. Ia adalah CEO Rajawali Group, perusahaan yang berjaya dari masa orde baru dan reformasi.

Peter dilahirkan di tahun 1953. Ayahnya sudah memulai bisnisnya sejak 1954, memproduksi minyak kelapa serta aktif mengekspor kayu. Tahun 1954, ayahnya merupakan inspirasi bisnisnya, meninggal dan akhirnya mewariskan bisnis kecilnya. Dia yang baru berumur 20 tahun harus mengambil alih bisnis mencari nafkah untuk keluarga. Dia harus membiayai ibu serta empat orang saudara perempuan. Ia yang berumur 22 tahun, mengambil alih bisnis minyak kelapa dan ekspor kayu, mendirikan PT. Rajawali Corporation.

Melalui Rajawali Corporation, ia memulai bisnis properti sebagai bentuk perluasan usaha yang ditekuni ayahnya. Peter mencoba memasuki korporasi besar, berkat keahlian kumonikasinya ia dekat dengan orde baru. Menyadari bisnis properti tidak menguntungkan, tahun 1984, ia menggandeng Bambang Trihatmodjo, putra dari president Soharto, menjalin kerja sama. Melalui PT. Rajawali Corporation milik keluarga cendana. Peter Sondakh, bersama- sama, keduanya lantas mendirikan stasiun televisi pertama RCTI.

Bersama mereka juga membangun bisnis hotel Grand Hyatt di tengah Jakarta. Sementara itu, ia juga fokus dengan bisnis pribadinya dibawah perlindungan orde baru. Dia mengambil alih bisnis gagal PT.Bentoel Group, resmi memasuki bisnis rokok. Pada 1999, PT.Bentoel mulai memperlihatkan geliat baik memberikan keuntungan. Berlanjut, ia yang melihat potensi pariwisata mendirikan bisnis Lombok Tourism Development Corporation.

Melalui Rajawali juga, ia membangun kemitraan mengembangakan Hyatt Hotel dan juga Novotel Sheraton menjadi jaringan hotel bintang lima. Pada tahun 2009, perusahaan mengakuisisi jaringan hotel berbintang lima lain di luar Indonesia. Ini peluang besar dengan Surfers Paradise Resort Hotel Pty. lmtd dari Australia. Perusahaan tersebut merupakan jaring hotel di Australia yang baru- baru ini membangun St. Regis Resort di Bali.

Krisis moneter


Krisis moneter menenggelamkan nama Peter Sondakh, tapi berkat fokusnya pada tiga bisnis utama (properti, pertambangan dan perkebunan); ia berubah menjadi orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki ranking ke 8 se Indonesia. Dia dikenal sebagai investor melalui aksinya jual beli perusahaan. Peter dikenal melalui PT. Rajawali Coporation, memiliki kemampuan analisa dan kecepatan menentukan bisnis selanjutnya. Meski sulit mengenalnya sebagai pribadi tapi bisnisnya penuh perhitungan.

Perusahaan holdingnya tidak memiliki situs resmi yang memaparkan profil pemilik secara pribadi. Tapi, dia sudah dikenal secara sepak terjangnya sebagai pengusaha, dia dikenal sabagai pebisnis perhotelan, rokok, gedung perkantoran, telekomunikasi dan media, ritel, farmasi, pariwisata, hingga sampai transportasi. Sekali lagi Peter merupakan sosok yang menarik melalui sepak terjangnya. Kita tidak pernah tau, bagaimana dia melihat suatu bisnis sepenuhnya.

Rajawali memiliki caranya selalu bertahan. Meski krismon, Peter melakukan serangkaian divestasi (melepas saham kepemilikan). Pada 2005, dia melepas saham atas Exelcomindo yang sebenarnya bagian dari Telekom Malaysia Group sebanyak 27,3%. Langkah selanjutnya, Rajawali melepas saham untuk 15, 97% atau senilai US$.438 juta untuk dana segar. Dana tersebut digunakan kembali untuk investasi 24, 9% di PT. Semen Gresik.

Saham di PT. Semen Gresik membuat Rajawali semakin kokoh di tahun- tahun selanjutnya. Pemerintah yang fokus terus menggenjot proyek pembangunan infrastrukur dan disanalah semua bermuara; PT. Rajawali Group akan ikut ambil bagian dari kue keuntungan pembangunan. Tahun 2006, Rajawali sudah masuk ranah sawit bahkan sebelum melepas saham Exelcomindo. Ia melalui Rajawali, berhasil membeli saham PT. Jaya Mandiri Sukses Group lalu memulai bisnis sawit kerika bagus bagusnya.

Rajawali memiliki saham di perusahaan tersebut dan menikmati harga kelapa sawit yang kala itu masih tinggi. Masuk di pertambangan, Rajawali memilih group usaha PT. International Prima Coal di 2007. Satu tahun kemudian, Rajawali melompat dari Kalimantan ke Papua. Perusahaan Rajawali masuk ke PT. Tandan Sawit Papua. Rajawali membuka 26.300 hektar kebun kelapa sawit di tanah Papua. Yang terakhir, perusahaan melepas saham PT. Bentoel yang dimilikinya dari awal usaha.

Mungkin, Rajawali melihat ketatnya kompetisi. Perusahaan menjual saham senila nilai Rp.3,35 triliun kepada British American Tobacco (BAT).

"Kami ingin memfokuskan pada bidang properti, pertambangan, dan perkebunan," ujar Darjoto Setyawan, Direktur Pengelola Pengembangan Bisnis Rajawali Group. Ketiga pilar tersebut, Rajawali ingin kembali ke awal.

Siapa Peter Sondakh? Itu sudah dijelaskan diawal artikel kami. Lebih dekat, putra sulung B.J.Sondakh sukses melanjutkan bisnis sang ayah, diperkirakan bisnis semenjak kecil dan memiliki saham atas PT. Bumi Modern sejak 1976. Cikal bakal Rajawali ketika dirinya mulai membesarkan bisnis PT. Rajawali Wira Bhakti Utama. Perusahaan sang ayah yang dia miliki sepenuhnya di 1993. Ia merupakan pelopor tayangan televisi swasta.

Pusat Data Business Indonesia (PDBI), periode 1976-1996, menyebut Rajawali memiliki lima sektor usaha, yaitu: pariwisata, transportasi, keuangan, perdagangan, dan jasa telekomunikasi. Tak tanggung-tanggung di sektor pariwisata mereka memiliki 16 perusahaan perhotelan dan kawasan wisata. Di sektor transportasi punya tiga perusahaan transportasi, yakni: Taxi Express, Rajawali Air Transport (chartered flight), dan pelayaran feri rute Batam-Singapura.

Di sektor keuangan, Rajawali memiliki 7 anak usaha, antara lain PT Jardine Fleming Nusantara sebuah sekuritas. Adapun di sektor perdagangan ada 9 perusahaan, misalnya Metro Department Store dan jaringan ritel farmasi Apotek Guardian. Di sektor telekomunikasi, Rajawali pernah memiliki Excelcomindo Pratama, yang dioperasikan sejak 1996 yang kemudian dijual ke Telekom Malaysia. Ia merambah industri kimia memproduksi polyester chip dan PET film lalu mendirikan PT Rajawali Polindo.

Rajawali ikut membangun Plaza Indonesia bersama Bimantara, Ometraco dan Grup Sinar Mas. Bahkan, Peter memiliki andil di PT. Gemanusa Perkasa (perdagangan umum), PT Gemawidia Statindo Komputer (distributor komputer), PT. Asiana Imi Industries (produsen stuff toys), dan PT Japfa Comfeed Indonesia; ada 13 perusahaan yang diakuisisi dan 6 perusahaan didivestasi.

Di sisi lain, grup usaha ini memiliki andil (penyertaan saham) di 13 perusahaan. Adapun total anak usaha dan perusahaan terafiliasi yang dimiliki Peter mencapai 49 perusahaan. Sebagai holding company di lingkungan Grup Rajawali, selain PT Rajawali Corporation adalah PT Danaswara Utama.

Bisnis Terbaru


Awal tahun 2005, Peter membuat kejutan. Aksi korporat yang atraktif adalah ketika ia menjual 27,3% sahamnya di Excelcomindo yang sebenarnya termasuk salah satu bintang industri telekomunikasi nasional  kepada Telekom Malaysia Group pada 2005. Nilai saham tadi setara US$ 314 juta, langkah divestasi ini berlanjut pada 2007 ketika Rajawali melepaskan 15,97% sahamnya di Excelcomindo senilai US$ 438 juta kepada Etisalat (perusahaan telekomunikasi Uni Emirat Arab).

Dana dari penjualan saham ini kemudian digunakan untuk membeli 24,9% saham PT Semen Gresik senilai US$ 337 juta dari Cemex (Cementos Mexicanos). Tahun 2006, Rajawali terjun ke bisnis perkebunan sawit yang beroperasi di Kalimantan Timur dan Sumatera yang dalam sub-holding PT Jaya Mandiri Sukses Group. Sementara itu, industri pertambangan di Kalimantan dirambah grup usaha ini tahun 2007 melalui PT International Prima Coal.

Di 2008, melalui PT Tandan Sawita Papua, Rajawali membuka perkebunan kelapa sawit seluas 26.300 hektare di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Grup Rajawali juga memperluas jaringan hotel di kawasan Indonesia seperti jaringan hotel bintang lima Sheraton di Bali, Lampung, Bandung dan Lombok, serta di Kuala Lumpur dan Langkawi. Masih ditambah dengan pengembangan Hotel Saint Regis (Bali) dan Novotel (Lombok). Bisnis pertambangan pun makin diseriusi Rajawali.

Pada tahun 2009, Rajawali resmi mengakuisisi 37% saham Archipelago Resources (yang mengelola tambang emas) seharga US$ 60 juta. Kemudian, Rajawali membentuk perusahaan patungan dengan PT Bukit Asam di Kal-Tim.Di mata Philip Purnama, Direktur Spinnaker Capital, Grup Rajawali dinilainya sebagai kelompok usaha yang smart dan oportunistis. Mereka sangat jeli melihat peluang bisnis dan sangat ahli dalam hal akuisisi aset-aset industri potensial. Bahkan, Philip berani menilai, komandan grup usaha ini, Peter Sondakh, lebih baik dari Warren Buffett.

Seakan semua yang disentuhnya berubah jadi emas seperti Raja Midas tambahnya.

Rabu, 16 Oktober 2013

Sampingan Pakaian Dannis Berbuah Manis

Profil Pengusaha Tati Hartati 



Bisnis pakaian jadi memang bukan hal mudah. Disana, pengusaha harus mampu mengembangkan segmentasi tersendiri dan kreasi tinggi. Kita tau bagaimana bisnis pakaian akan terus berkembang, terutama pakaian muslim. Prospeknya besar tapi daya saing yang tinggi seolah membutuhkan sentuhan- sentuhan khusus. Salah satu contoh pengusaha sukses di pakain jadi adalah Ibu Tari. Dia juga dikenal memperkenalkan produknya melalui cara yang unik.

Tati Hartati, istri dan seorang ibu, memiliki sudut pandang berbeda mengenai bisnis pakaian. Ia memilih anak- anak sebagai segment yang saat itu kurang diminati. Dari situlah, ibu Tati mengambil sebuah kesempatan, dengan design yang ceria yang jarang ditampilkan pakaian muslim kala itu. Dengan menggunakan merek Dannis, beliau fokus menempatkan modal satu juta rupiah menghasilkan milyaran rupiah. Tati bukanlah ibu rumah tangga biasa yang cuma bergelut di dapur.

Wanita ini lulusan ITB, dan tau betul seorang pegawai memiliki waktu yang tersita banyak. Bahkan, ketika sudah menikah pun, suami memintanya berhenti dari pekerjaannya sebagai staff kantor. Nah, ketika punya waktu lebih banyak dan tak bekerja apa yang dilakukannya. Dia menekuni hobi sambil aktif mengurus anak. Fakta ia tak pernah berhenti menjahit. Ini merupakan hobinya meski masih bekerja, dan ide bisnis pakaian pun muncul dari hobinya itu.

Dia memilih bisnis yang bisa sambil mengasuh anaknya dan menjadi pengusaha merupakan pilihan. Dengan bermodal Rp.1 juta dari sang suami, ia mulai mendesain pakaian lalu menjahitnya sendiri. Mulai dari 50 potong/ bulan menjadi 5000 potong. Ibu Tati memulai dengan membuat pola desain lalu menjahitnya sendiri. Setelah selesai, dia mencoba menawarkan produknya dan ternyata diterima baik oleh pasar. Mengapa produk Dannis bisa diterima pasar?

Dannis sebagai produk pakaian muslim telah memiliki ciri khusus berbeda dari produk sejenis. Ibu Tati menambahkan berbagai unsur warna ditambah kualitas kain yang bagus. Ini membuat produk Dannis nyaman dipakai untuk ibadah tapi tetap tampil modis ketika diluar. Maka tak heran, yang semula 50 potong, produk tersebut meningkat jumlahnya tiap tahun. Ibu Tati memproduksi tidak kurang 500 potong perhari.

Ia memproduki dari mukena, jilbab, tas, peralatan sholat dan yang terkahir, Danni merambah pasar pakain dewasa. Namun produknya bisa dibilang menyasar mereka yang kelas menengah ke atas. Tidak salah, ini karena ibu Tati tidak mau mengurangi mutu kainnya. Dia memilih kainnya sendiri memasarkan melalui agen- agen resmi. Mereka memasarkan produknya hampir diseluruh Indonesia. Produk Dannis sangat diminati oleh masyarakat bukan karena harga tetapi kualitas.

Faktor lainnya, seperti warna memberikan kesan berbeda terutama bagi ibu muda. Kini, produk Dannis telah memiliki 500 agen tersebar di berbagai kota. Ibu Tati tidak tanggung dengan pakaian Dannis, ia memilih cotton ringan. Ini sejalan dengan konsep baju muslim, kita butuh sesuatu yang menenangkan ketika dipakai dalam beribadah, dan tetap indah karena Allah mencintai keindahan.

Baca juga: Layanan Jasa Pertukangan Online