Selasa, 22 Oktober 2013

Bimbingan Belajar SSC Melaju Dengan Mutu

Profil Pengusaha Sony Sugema 

  

Maraknya bisnis pendidikan memberikan harapan baru bagi masyarakat. Mereka membutuhkan pendidikan alternatif ketika kesemrawutan pendidikan formal. Banyak bisnis pendidikan menawakan konsep waralaba mencoba berkembang lebih cepat. Tidak semua berhasil, beberapa malah layu sebelum berkembang. Tapi ini tidak mematahkan semangat pebisnis daerah. Salah satu contoh pengusaha sukses itu, ya, Sony Sugema, adalah pria lulusan SMA Negeri 3 Bandung.

Dia memulai bisnis pendidikan lebih awal. Semenjak ditinggal sang ayah ketika di bangku sekolah itu, ia mulai berpikir bagaimana menjadi mandiri. Ia mulai menjalankan bisnis les privat, dimulai teman- temannya sendiri. Biaya lesnya hanya Rp.5000 per- bulan tapi disinilah titik balik ide bisnisnya Pengalaman mengajar membuatnya semangat membangun sebuah lembaga pendidikan sendiri. Bermodal 1,5 juta, Sony mencoba membangun idenya yang kemudian bernama Sony Sugema Collage (SSC).

Ia menggunakan semua modal untuk membayar pegawai dan menyewa sebuah ruangan belajar. Awalnya, lembaga pendidikan miliknya hanya fokus persiapan menghadapi ujian masuk universitas. Bermodal metode fastest solution dan learning is fun, SCC berupaya membantu calon mahasiswa baru.

Minat Sony akan pendidikan tumbuh dari SMA hingga kuliah di jurusan teknik mesin ITB. Ia memutuskan mengajar sebelum mendirikan SCC; ia mengajar matematika di salah satu SMA Swasta. Berlanjut, dia mengajar di lembaga pendidikan hingga membangun sendiri. Dia percaya melalui metode SCC, mampu membantu siswa yang sering menganggap matematika atau fisika sebagai momok. Metode belajar miliknya ternyata berhasil menghasilkan prestasi siswa.

Ini menjadi media pemasaran tersendiri yang cukup efektif. Siswa siswa yang mengikuti bimbingan SCC semakin bertambah, sampai 1991 Sony memutuskan membuka cabang di Jakarta. Memon tersebut menjadi hal tersendiri bagi tumbuhnya bisnis SSC di Indonesia. Setelah dua puluh tahu, ia telah mereguk keberhasilan bisnis itu sendiri. Ia memiliki empat perusahaan berbasis pendidikan Segudang penghargaan menghampirinya atas keberhasilan mengembangkan bimbingan belajar ternama di Indonesia.

Sony Sugema sendiri selalu memiliki tekat kuat untuk berjalan langkah demi langkah hingga mencapai puncak keberhasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar